Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Pada umumnya orang tua akan memantau perkembangan psikis
anaknya terutama pada saat anak sedang jatuh cinta pada lawan jenisnya,hal ini
sangat wajar karena orang tua sangat sayang terhadap anaknya.Oleh sebab sayang itulah
maka mereka (orang tua.red) menginginkan anaknya bahagia,bahkan orang tua
memberikan kebebasan kepada anaknya untuk memilih pasangan hidupnya.Tapi pada
realitanya terkadang orang tua cenderung tidak bisa menerima apa yang menjadi
pilihan anaknya.Akhirnya timbul pertanyaan,kenapa?
Padahal terkadang apa yang menjadi kriteria pilihan orang
tua sudah di penuhi oleh seorang anak tentang sosok yang akan menjadi
pendamping hidupnya kelak dalam berumah tangga.Tapi toh masih saja mereka,para
orang tua belum bisa sepenuhnya menerima pilihan anaknya.
Sebenarnya jika kita mampu melebihkan cinta kita kepada
orang tua diatas cinta kita pada pasangan atau katakanlah kekasih kita,maka
dengan sendirinya restu orang tua akan mudah kita dapatkan.Mereka akan menerima pilihan kita bila efek yang kita
timbulkan dari pilihan kita membuat kita semakin mencintai,semakin sayang dan semakin
patuh kepada mereka.
Lalu bisakah kita sebagai anak melakukan itu? Karena
biasanya ketika kita mencintai seseorang maka kita akan lebih mengutamakan
kepentingan pasangan daripada kepentingan orang tua.Beribu alasan untuk
menghindar saat orang tua membutuhkan
keberadaan kita,berbanding terbalik saat sang kekasih yang membutuhkan.Di akui
atau tidak,itulah kenyataan yang terjadi.Bahkan demi sebuah gengsi dihadapan
sang kekasih,seorang anak berani mengabaikan dan menentang orang tua.Na ‘udzubillah….
Itulah yang membuat orang tua tidak menyetujui apa yang
menjadi pilihan kita meskipun kriteria yang mereka harapkan sudah kita
penuhi.Mungkin kita pernah melihat sebuah serial tv,banyak orang tua yang
teraniaya karena sikap anaknya yang lebih mengutamakan ambisi cintanya pada
pasangan ketimbang mencintai orang tua.Jangan bilang itu hanya ada dalam
sinetron,justru dari kehidupan nyatalah cerita tersebut di angkat kelayar kaca.Itulah
sebagian potret kecil dari kehidupan nyata.
Sekarang tergantung kita,apakah kita bisa menjaga
keseimbangan cinta kita kepada orang tua dan kepada pasangan? Jika kita memang
mampu melakukannya,mustahil orang tua tidak merestui hubungan kita.Karena yang
diinginkan orang tua adalah anaknya hidup bahagia.
Sahabat,ridho dan restu orang tua sangatlah penting bagi
kita dalam menjalani kehidupan ini,karena tanpa restu mereka yakinlah kita tidak
akan merasakan sebuah kebahagiaan yang hakiki,atau bahkan hidup kita akan
sengsara walau mungkin secara dzahir tidak,tapi batin yang akan teraniaya.Untuk
itu,marilah sama-sama kita belajar bagaimana meraih restu orang tua agar
keridhaan Allah juga menyertai perjalanan hidup kita.Karena sesungguhnya ridha
Allah tergantung ridha orang tua.
Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
NB.Artikel ini aku persembahkan untuk orang yang teramat sangat aku cintai,Bundaku : Love
You Mom,aku harapkan restu dan ridhamu menyertai perjalanan hidupku,karena
engkaulah jembatanku merai h ridhaNYA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar